Wanita itu Harus Bersih kalau Mau di Sayang Suami



Suami - Istri



      


            Manusia adalah ciptaan Allah yang paling baik. Manusia memiliki akal, insting, nafsu dan fisik yang lebih sempurna dibanding makhluk lainnya. Namun demikian manusia yang baik harus tumbuh  dalam ruang lingkup pendidikan. Pendidikan yang saya maksud tidak selalu menjurus kepada pendidikan formal, yang saya maksud adalah pendidikan informal. Yaitu pendidikan dari lingkungan sekitarnya. Pendidikan informal dari keluarga, kerabat, teman, media elektronik, media cetak dan lain sebagainya. Pendidikan itulah yang saya maksud. Karena kalau saya memaksakan manusia yang baik harus di ukur dari pendidikan formal, maka betapa banyak manusia yang saya diskriminasikan.


        Pembaca yang budiman, pria maupun wanita memiliki fitrah menyenangi wewangian, kebersihan, ataupun kerapian. Contohnya saya sebagai seorang laki-laki, senang melihat wanita yang pandai menjaga kebersihannya. Baik fisik maupun parabot rumah. Saya yakin, pernyataan tersebut di setujui oleh banyak pria di dunia ini. Namun, seorang pria sejati tak patut hanya menuntut pasangannya bersih dan rapi namun ia sendiri tidak memperhatikan fisiknya sendiri. Contoh, seorang suami menuntut istrinya harus selalu bersih dan wangi namun dia sendiri keteknya bau dan jarang mandi. Wah itu tidak bisa di terima.


        Artinya, dua-duanya harus saling menjaga yang namanya rapi, bersih dan wangi. Pembaca yang budiman, salah satu point terpenting dalam pernikahan adalah ketika tidur dengan istri dalam satu ranjang. Saaaangat penting saya katakan. Kalau diranjang kita akur dikarenakan keduanya menjaga kebersihan, Insya Allah langgeng rumah tangga. Namun kalau suami-istri tidak memperhatikan hal tersebut, misalnya ngilerlah, ngoroklah, atau kentut sembaranglah. Wah jauh-jauhkan kita dari hal semacam itu. 


        Pembaca yang budiman, ngiler dan ngorok memang suatu hal yang tidak kita sadari ketika tidur. Namun, semampu kita sebagai seorang manusia harus mencari cara bagaimana caranya untuk tidak ngiler, dan ngorok ketika tidur. Supaya apa, ya supaya pasangan kita nyaman dengan kita. Namun, tidak hanya sebatas perkara yang baru kita bahas. Suami-istri harus rajin mandi yang bersih, sikat gigi, potong kuku, bersihin lubang telinga, dan lain sebagainya. Suami-istri, gimana mau bergairah dalam bercumbu kalau mulutnya tidak sedap aromanya. Agak dalam kita bahas, jadi sebelum berhubungan intim baiknya kita mandi dulu, sikat gigi dulu, baru kemudian bercinta. Terus mandinya dua kali dong (setelah dan sesudah). Ya tidak masalah kalau itu yang bisa membuat kita nyaman. Mudah-mudah dengan begitu suami makin sayang, istri makin sayang.


        Bapak Handriadi Iswardani, lalu apa kolerasinya bapak membicarakan pendidikan informal dengan kebersihan. Baik pembaca yang budiman sekalian, pendidikan infromal berperan penting terhadap pembentukan kepribadian seseorang. Nah kebiasaan sehari-hari seseorang itu, bersih atau tidaknya tidak bisa di buat-buat oleh orang tersebut melainkan akan nampak sendiri melalui apa, melalui yang namanya kepribadian. Artinya siapa yang akan menjadi pembukti bersih atau tidaknya, kepribadianlah yang menjawabnya. Belum selesai kita bahas, tentang pembentukan kepribadian kalau belum diberikan contoh. Kita contohkan si Doni memiliki ibu yang cukup disiplin terhadap kebersihan. Doni akan di marahi ibunya kalau tidak gosok gigi sebelum tidur, Doni akan kena marah kalau bangun tidur tidak membereskan tempat tidurnya. Karena takut dimarahi oleh ibunya, akhirnya Doni dalam kesehariannya sudah terbiasa gosok gigi sebelum tidur, dan merapikan tempat tidur di pagi hari. Nah pembaca yang budiman, maka si Doni ini Insya Allah akan tumbuh menjadi anak yang memiliki kepribadian yang bersih dan rapi. Lewat pendidikan mana? lewat si ibu yang disiplin terhadap kebersihan di dalam rumah.


            Pembaca yang semoga kita semua di rahmati Allah Subhanahu Wa Ta'ala, tulisan ini sangat saya harapkan kebermanfaatannya. Bukan malah bersifat diskriminatif, jangan sampai begitu dan itu bukan harapan kita. Artinya bagi yang belum terlalu memperhatikan kebersihan fisik ataupun rumahnya yuk mari sekarang kita coba rubah pelan-pelan tapi pasti. Saya pun untuk beberapa kondisi ketika tidur juga  bisa ngiler, misal ketika salah posisi tidur. Nah maka dari itu sebagai makhluk yang penuh dengan kelemahan semampu sekuat tenaga kita mencari cara bagaimana caranya untuk tidak tidur ngiler ataupun ngorok. Supaya apa, supaya nyaman itu pasangan kita ketika tidur diatas ranjang. 

Barakallahu Fiikum..


Penulis: Handry Wardani (Handriadi Iswardani)

Comments

Popular posts from this blog

Sedih? Kau Hanya Butuh Hiburan

Menyikapi Kegagalan

Manfaat Ganti Oli