Indahnya Orang yang Kita Cintai

“Karna dia, begitu indah”


            Malam yang ada, yang apabila tidak ada lampu-lampu yang menerangi akan menjadi malam yang gelap gulita. Sunyi, sepi tanpa suara. Kita hidup dimana ada perasaan di dalam hati, kesana kemari perasaan itu membuat kita paham dengan cinta. Ya, paham dengan cinta. Banyak manusia terlalu berlebihan menyikapi cintanya kepada kekasih pujaan hatinya. Berkubang dalam lumpur kegundahan hati yang bodoh, dan amat bodoh. Tidak percaya? Ya anda lihat dan pikirkan fenomena yang ada pada kebanyakan orang atau pada diri anda sendiri yang mungkin mengalaminya.
            Inilah ilusi kawan. Ilusi yang kita ketahui adalah gambar yang menipu mata seperti gambar dibawah ini.
1. Roda seperti berputar

2. Belalang seperti naik sepeda

        Tapi kenapa tidak coba kita pakai istilah ilusi juga pada masalah hati, masalah cinta, masalah perasaan kita pada orang yang dicinta. Asalkan kita tetap tertarik pada lawan jenis maka itu sebuah fitrah yang lurus. Pembaca yang budiman, lawan jenismu itu banyak, baaaanyak sekali. Cantik-cantik, ganteng-ganteng. Kenapa mesti mengikuti kebodohan hati yang telah teracuni oleh ilusi-ilusi cinta yang bodoh.

        Namun disisi lain, tak jarang orang yang disayang yang telah pergi meninggalkan semacam meninggalkan bayang yang terus menghantui dalam benak kita. Saya sepakat dengan hal ini, lantas bagaimana caranya supaya kita lepas dan selamat dari bayangan yang membuat kita lelah. Salah satu cara yang ampuh adalah kita berdo'a meminta pertolongan kepada Rabb Yang Maha Kuasa. Bukankah kita tahu Dia Maha Berkehendak Atas Segala Sesuatu. Benar, artinya seremuk-remuknya hati kita namun apabila Allah telah menghendaki kita move on dan bahagia maka Allah tinggal berkata kun, jadilah kita makhluk yang mampu untuk bahagia walaupun tak bersamanya.

        Semoga motivasi singkat ini memberikan manfaat untuk kita semua. Saya teringat perkataan seorang ulama ahlussunnah yaitu Sufyan Ats-Tsauri, beliau pernah memberi isyarat tentang zuhud terhadap dunia. Beliau memberi isyarat bahwa "Orang yang zuhud itu bukanlah orang yang makan sesuatu yang keras dan berpakaian kasar, tetapi orang yang zuhud ialah orang yang pendek angan dan menunggu kematian".

Penulis: Handry Wardani

Comments

Popular posts from this blog

Sedih? Kau Hanya Butuh Hiburan

Menyikapi Kegagalan

Manfaat Ganti Oli